Minggu, 28 Juni 2015

Merica Palsu, Nodai Bulan Penuh Berkah



Masyarakat Indonesia sedang mengalami keresahan yang berkelanjutan.  Hal tersebut dikarenakan issue mengenai bahan makanan palsu yang kian merebak dikalangan masyarakat. Berawal dari issue beras plastik yang sedang panas diperbincangkan di berbagai media massa di Indonesia yang beredar beberapa bulan lalu. Keberadaan berita tersebut justru seakan memancing oknum pembuat bahan makanan termotivasi untuk berbuat nakal dan curang demi merauk keuntungan yang besar. Hingga mendekati bulan Ramadan, issue mengenai bahan makanan palsu makin santer beredar di tengah masyarakat dan menimbulkan keresahan dalam memasuki bulan yang penuh berkah ini.
Memasuki bulan Ramadan mengakibatk
an harga bahan pokok melonjak naik seperti banyak diberitakan di media massa. Kenaikan harga makin mendorong oknum tertentu mengambil jalan pintas dan nakal guna menyikapi hal tersebut. Oknum nakal memberi tambahan bahan kimia atau membuat bahan makanan palsu dengan bahan yang seharusnya tidak layak digunakan untuk dikonsumsi manusia kemudian dijual dengan harga sangat murah jauh dibawah harga normal pada umumnya. Hal tersebut tentu  berdampak bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsi baik  secara langsung maupun dalam jangka panjang. Harga miring yang ditawarkan oleh oknum nakal menarik perhatian masyarakat untuk membeli tanpa tahu akibat yang akan ditimbulkan setelah mengkonsumsi produk tersebut. hamper sulit untuk menemukan perbedaan yang mencolok bagi  masyarakat awam akan produk original serta hasil olahan dari oknum nakal yang dijual dengan harga murah.
Belum reda beredarnya issue beras plastik yang telah merebak luas, memasuki bulan Ramadan, masyarakat justru kembali dikelabuhi oleh oknum nakal yang memalsukan bahan makanan yang biasa ditemukan sehari. Merica palsu ialah issue terkini menyusul merebaknya beras plastik yang telah banyak ditemukan di pasaran. Merica sangat dibutuhkan dalam suatu masakan guna menambah sedapnya hasil masakan. Issue merica palsu merupakan petaka atau musibah dalam memasuki bulan Ramadhan ? Menurut saya disini adalah sebuat petaka yang mengancam masyarakat mengingat urgensi bahan tersebut dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Oknum nakal membuat merica palsu  dengan semen putih yang dibentuk seperti merica kemudian dicampurkan dengan produk merica asli. Ironis, sekilas sulit dibedakan mana merica asli dan mana yang palsu. Oknum nakal tersebut sangat lihai mengelabuhi masyarakat. Bahkan sebagian masyarakat mengira merica palsu merupakan merica yang berkualitas bagus dikarenakan warna yang lebih bersih dan mulus.
Pemerataan ekonomi yang belum merata di Negara berkembang seperti di Indonesia memang sering dijumpai kasus-kasus demikian. Motif ekonomi  sering dijadikan alasan utama oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan perbuatan keji tersebut. Keuntungan yang besar dan menjanjikan di tengah naiknya harga bahan makanan pokok menjelang bulan Ramadhan mendorong oknum tidak bertanggung jawab melakukan hal tersebut.
Beredarnya issue merica palsu sangat menodai kesucian bulan Ramadhan. Issue tersebut juga membuat masyarakat menjadi resah ketika akan membeli merica untuk memasak  masakan sahur dan untuk berbuka bagi keluarga. Keberadaan yang sulit dibedakan antara merica palsu dan asli menambah keresahan masyarakat. Penjual merica yang berbuat bersih juga ikut merasakan keresahan atas beredarnya issue tersebut. mereka ikut mendapatkan imbas dari kekhawatiran masyarakat dalam membeli merica asli yang mereka jual.
Entah siapa yang harus disalahkan dalam kasus issue merica palsu ini. Oknum nakal yang menjualkan merica palsu memang salah, tapi mungkin mereka tidak akan melakukan perbuatan tersebut jika tidak ada motif  pendorong. Seperti telah dijelaskan diatas dimana motif ekonomi banyak digunakan sebagai pendorong untuk melakukan hal tersebut. Sikap kurang tegas dan cekatan dari pemerintah dalam menyikapi beredarnya kasus juga mendorong oknum berbuat makin besar lagi. Pemerataan ekonomi di Negara berkembang seperti Indonesia juga perlu di tingkatkan guna menekan angka kasus merica palsu dan bahan makanan palsu lainnya yang mungkin akan semakin bermunculan kedepannya.

0 komentar:

Arsip Blog

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.