Rabu, 11 Maret 2015
Patroli Strong Point Antisipasi Begal Motor di Banyumas
Masyarakat Indonesia sedang diresahkan dengan banyaknya kasus begal motor yang membabi buta. Pelaku begal tidak segan-segan melukai korbannya disamping merampas kendaran serta barang berharga milik korban. Berita mengenai kasus begal terus menyebar ke berbagai daerah sejak pertama kali ditayangkan oleh media massa. Kasus begal secara bergantian terungkap di berbagai daerah. Kondisi ini sangat meresahkan masyarakat dan menjadi ketakutan ketika akan berpergian.
Kondisi seperti ini sangat mengganggu mobilitas masyarakat. Aktivitas masyarakat yang mengharuskan berpergian menggunakan motor, apalagi berkendara sendirian menggunakan motor menjadi terganggu.
Bagi sebagian orang yang merupakan seorang pekerja keras dan mengharuskan mereka pulang hingga larut malam juga menjadi khawatir. Pelaku begal yang dikenal kejam tidak pandang bulu dalam mengincar korban mereka.
Bagi sebagian orang yang merupakan seorang pekerja keras dan mengharuskan mereka pulang hingga larut malam juga menjadi khawatir. Pelaku begal yang dikenal kejam tidak pandang bulu dalam mengincar korban mereka.
Kasus begal yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat sangat mendapatkan perhatian khusus, baik dari pengendara sepeda motor ataupun pihak kepolisian. Staff humas Kepolisian Resor Banyumas, Brigadir Hindra Pambudi, S.Psi mengemukakan opini untuk mengantisipasi kasus begal motor dari sudut pandang kepolisian. Untuk pengendara sepeda motor di himbau agar menggunakan kelengkapan kendaraan sesuai standar nasional, seperti helm standar, lampu sepeda motor serta kelengkapan surat-surat kendaraan.
Bagi pengendara yang membawa barang atau tas, letakan barang tersebut di tempat yang aman seperti di bawah jok. Di Kabupaten Banyumas, dominasi korban begal motor adalah motor matic, Korban yang membawa tas biasanya diletakkan di depan, dan hal ini sangat rawan karena memberikan perhatian khusus bagi pelaku begal untuk melancarkan aksinya.
Pengendara yang terpaksa harus berkendara malam hari juga dihimbau untuk menggunakan jalur utama, hindari menggunakan jalur alternatif yang sepi, meskipun cepat tapi tetap utamakan keselamatan. Dengan mengambil jalur utama, jika merasa diikuti oleh pengendara lain yang mencurigakan, maka segera berhenti sejenak di tempat yang ramai seperti di Pom Bensin, ataupun pertokoan dipinggir jalan.
Dari kepolisian sendiri khususnya Polres Banyumas sudah melaksanakaan antisipasi untuk mencegah terjadinya penjambretan atau begal terhadap sepeda motor. Salah satunya adalah dengan menggelar personel polri di titik-titik rawan melalui program Strong Point dan Patroli Kendaraan Bermotor. Patroli Strong Point merupakan penggelaran personel polri di titik-titik rawan guna mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas seperti kasus begal ini. Dengan menggelar personel di lapangan, diharapkan masyarakat dapat langsung meminta bantuan kepada polisi apabila terjadi hal- hal yang tidak diinginkan dan lebih merasa aman saat berpergian menggunakan motor.
Sedangkan patroli Sepeda motor sasarannya adalah perbatasan pinggiran kota dengan mengerahkan patroli anggota Satuan Sabhara pada jam rawan, biasanya siang hari yang sepi. Pelaksanaan patroli strong point dan patroli speda motor dilaksanakan secara terjadwal sehingga mobilitas patroli akan dimaksimalkan untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas,
Dengan adanya kepekaan dan sikap responsif yang ditunjukan pihak kepolisian, khususnya Kepolisian Resor Banyumas diharapkan dapat mengurangi keresahan masyarakat dan menambah rasa aman sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar. Kondisi kamtibmas menjadi normal kembali. Maysrakat bisa lebih merasa terlindungi dari segala tindakan kejahatan seperti kasus begal, serta kasus begal dapat ditekan keberadaannya dan dimusnahkan.
Label:
Tulisan Mandiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar