Kamis, 19 Maret 2015
Desain Elegan, Pamor Batu Akik Melonjak Naik
Masyarakat Indonesia sedang
dihebohkan dengan suatu fenomena yang dulu pernah ada namun lahir kembali dan
cepat sekali mewabah dikalangan masyarakat. Fenomena batu akik kini menjadi
tren di kalangan masyarakat. Fenomena ini mewabah dari usia tua hingga usia
muda serta para remaja, dari berbagai lapisan masyarakat. Bahkan dunia kerja juga
tak luput dari cipratan pengaruh fenomena tersebut. Batu akik ikut menjadi
salah satu tren lifestyle masyarakat Indonesia.
Pada zaman dulu batu akik dianggap
memiliki kekuatan supranatural bagi pemiliknya. Hal ini dikaitkan dengan ingon-ingon berupa makhlus halus yang
bisa membantu si pemilik mewujudkan keinginannya. Sehingga dahulu pemilik batu
akik ini sangat sedikit, hanya kalangan dukun dan paranormal saja yang
memilikinya. Maka dari itu banyak masyarakat yg mengidentikan akik dengan
sesuatu berbau mistis pada masa itu.
Keadaan berbalik jika melihat
realitas saat ini dimana batu akik justru menjadi tren yang sangat mewabah di
masyarakat. Batu akik banyak dibuat menjadi cincin dan kalung serta pernak
pernik lain yg digunakan oleh seseorang. Namun, cincin akik yang lebih banyak
ditemukan saat ini. Seorang penggemar cincin akik rela merogoh kocek dari yang
murah hingga yang cukup mahal guna membuat dan mendesain cincin akik agar
terlihat elegan dipakai. Berawal dari situ, tren cincin akik mulai mewabah di
masyarakat karena desain yang elegan tersebut.
Pada mulanya cincin batu akik
hanya dimiliki oleh penggemar akik serta orang berkantong tebal saja. Namun
sekarang mulai menjalar hingga ke berbagai kalangan masyarakat. Peminatnya
terus meningkat hingga kalangan remaja. Remaja tidak lagi menganggap cincin
akik hanya dipakai kaum bapak-bapak saja karena desainnya semakin elegan dan
disesuaikan dengan umur remaja. Desain yang elegan juga mulai menarik kaum hawa
untuk mengikuti tren tersebut.
Tren batu akik menjalar ke
kalangan pegawai negeri sipil. PNS semakin banyak yang mengikuti tren ini.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Purbalingga. Akibat tren tersebut, pemerintah
Kabupaten Purbalingga memberlakukan aturan kepada pegawai negeri sipil disana
untuk memiliki batu akik baik dalam bentuk cincin kalung atau yang lainnya.
Walaupun belum tertulis dalam perda, dapat dilihat bahwa tren batu akik mampu
mempengaruhi kebijakan dan peraturan dalam pemerintahan daerah.
Semakin naiknya pamor batu akik
juga diiringi semakin naiknya harga benda tersebut. Batu akik bisa dibanderol
hingga 15 miliar untuk akik yang sudah langka keberadaannya. Semakin langka
akik, harga yang dibanderol akan semakin tinggi. Masalah harga tersebut tentu
bukan merupakan suatu masalah bagi penggemar setia akik, apalagi yang
berkantong tebal. Penggemar pasti akik akan melakukan apapun untuk dapat
memenuhi hasrat dan kesenangannya pada batu akik.
Label:
Tulisan Mandiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar